Salah satu fungsi oli hidrolik adalah memidahkan tenaga dari
satu area ke area yang lainnya. Pemilihan oli hidrolik yang tepat harus
tergantung kepada aplikasi dan kondisi operasi. Berikut tipe-tipe oli hidrolik
yang digunakan pada sistem hidrolik :
Petroleum oil
Semua
petroleum oil akan menjadi encer ketika temperatur meningkat dan menjadi kental
ketika temperatur turun. Jika kekentalan terlalu rendah, kebocoran yang besar
dapat terjadi pada seal dan sambungan. Jika Viscosity terlalu tinggi, operasi
unit akan terasa berat dan tambahan tenaga dibutuhkan untuk mendorong oli
menuju sistem.
Viscosity dari
petroleum oli ditentukan dengan nomor Society of Automotive Engineers (SAE)
seperti: 5W, 10W, 20W, 30W, 40W, dsb. Semakin rendah nomornya, semakin baik oli
tersebut mengalir pada temperatur rendah.
Semakin tinggi nomornya, semakin kental oli dan lebih cocok
dipakai temperatur pada temperatur tinggi. Kekentalan dengan standard ISO
menggunakan satuan mm2/S, disebut juga centiStokes (cSt).
Oli sintetis
Sintetis oli
dibuat dengan proses reaksi kimia beberapa bahan dengan komposisi tertentu
untuk menghasilkan campuran yang direncanakan dan bahan dasar yang
dapat dipresiksi. Sintetis oli secara spesifik dicampur
untuk kondisi operasi yang pada temperatur dingin dan panas yang extrim.
Fluida tahan api
Terdapat tiga
tipe dasar fluida anti terbakar (fire resistant fluida): water-glycol,
water-oli emulsion dan sintetis. Digunakan pada situasi yang memiliki resiko
kebakaran tinggi seperti pada underground mining, pengolahan baja dan sumur
minyak.
Water-glycol
mengandung 35% hingga 50% air, glycol (bahan kimia sintetis
mirip dengan anti-freeze) dan water thickener. Additive ditambahkan untuk
meningkatkan pelumasan, pencegah karat, korosi dan buih (foam). Fluida
water-glycol lebih berat dari oli dan dapat menyebabkan kavitasi pompa.
(pembentukan dan pecahnya gelembung uap pada oli hidrolik), menyebabkan erosi
dan pitting pada permukaan metal saat kecepatan tinggi. Fluida ini akan
bereaksi dengan berbagai logam dan tidak dapat digunakan bersama-sama dengan
beberapa tipe cat.
Water-oli emulsion
Water-oli emulsion merupakan
fluida tahan api yang paling murah. Hampir sama yaitu sekitar (40%) air
digunakan seperti pada fluida water-glycol untuk mencegah kebakaran. Water-oli
dapat digunakan pada oli sistem yang umum. Additive dapat ditambahkan untuk
mencegah karat dan terbentuknya buih.
Pemeliharaan Cairan Hidrolik
Agar
unit atau peralatan yang menggunakan sistem hidrolik bekerja sengan baik dan
optimal, maka sangat perlu untuk merawat komponen-komponennya. Cairan hidrolik
adalah salah satu bagian penting dari sistem hidrolik, adapun cara pemeliharaan
cairan hidrolik yakni :
(1) Cara menyimpan dan memindahkan.
- Simpanlah drum cairan hidrolik di bawah atap
- Sebelum membuka drum bersihkan bagian atas agar kotoran
tidak masuk
- Guanakan girigen (wadah) dan slang yang bersih. Serta
menyaring oli
terlebih dahulu sebelum memasukkan ke dalam reservoir.
- Pelihara dari kelembaman dan pencemaran oleh pengembunan
(2) Cara memelihara oli waktu bekerja
- Cegah pencemaran oli dengan menjaga dari gaian-bagian
rangkaian tetap terpasang kuat dan sistem saringan yang baik.
- Jadwalkan penggantian oli agar oli diganti sebelum rusak
total
Demikian tentang tipe oli dan pemeliharaan oli hidrolik, semoga bermanfaat.
Demikian tentang tipe oli dan pemeliharaan oli hidrolik, semoga bermanfaat.