Pengertian
preventive Maintenance atau pemeliharaan pencegahan adalah suatu kegiatan
pemeliharaan yang bertujuan untuk menghindarkan laju kerusakan suatu sistem
atau unit. Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan sebelum dan selama mesin /
peralatan itu beroperasi atau digunakan. Preventive maintenance ini bertujuan
untuk. untuk memperlancar proses pemeliharaan selanjutnya atau lebih populer disebut
dengan pra-pemeliharaan.
Pra-Pemeliharaan
pada sistem hidrolik
Yang dimaksud dengan pra
pemeliharaan ialah kegiatan persiapan sebelum mesin / alat dioperasikan dengan
tujuan agar pelaksanaan pemeliharaan nantinya menjadi lebih sempurna. Hal-hal
yang perlu dipersiapkan antara lain ialah:
· Instalasi pemipaan sirkuit
hidrolik yang memadai.
· Alat-alat pemeliharaan
seperti alat pengencang, alat penyetel, alat pemotong, alat pelumasan dan
alat-alat kebersihan.
· Alat-alat pengetes.
· Alat-alat penunjang seperti
alat angkat, alat angkut, alat penjepit dan sebagainya.
· Bahan pemeliharaan seperti
bahan pembersih, bahan pembilas dan bahan pencegah korosi.
· Gudang suku cadang dan
bahan-bahan pemeliharaan.
· Gudang yang memenuhi syarat
untuk oli / cairan hidrolik.
· Gudang barang bekas atau
komponen yang diperbaiki.
· Perangkat administrasi
pemeliharaan dan pergudangan.
Di samping persiapan tersebut di
atas dalam pemasangan fasilitas yang menggunakan sistem hidrolik perlu
dipersiapkan pula hal-hal berikut:
· Untuk mesin-mesin yang
stasioner, fondasi mesin harus memenuhi syarat, seperti ketebalan beton,
komposisi campuran beton, luas fondasi, kedataran dan sebagainya.
· Sedangkan untuk mesin yang
mobile, perlu dudukan atau mounting yang cukup kuat pula.
· Pemasangan mesin yang kokoh
dengan pengikatan yang kuat.
· Kedataran mesin (level) yang
standar (perlu dilevel dengan alat pelevelan yang presisi).
· Penyediaan sumber tenaga
yang memenuhi syarat.
Dengan persiapan yang lengkap berarti pra-pemeliharaan telah dilaksanakan
dengan baik sehingga pemeliharaan
selanjutnya akan berjalan dengan lancar.
Pemeliharaan
Harian atau Routine Maintenance
Pemeliharaan sistem hidrolik sangatlah mudah, karena cairan hidrolik telah
dapat berfungsi sebagai pelumas dan sekaligus sebagai pencegah korosi. Demikian
pula dalam sistem hidrolik telah disediakan proteksi beban lebih. Namun anda
dapat saja mengalami permasalahan atau gangguan pada sistem hidrolik apabila
anda mengoperasikannya dengan memberikan beban lebih seperti putaran yang
terlalu tinggi, tekanan kerja terlalu tinggi, suhu terlalu tinggi atau juga
bila terlalu banyak kontaminasi. Oleh karena itu hanya dengan melaksanakan
pemeliharaan yang sistematis dan kontinyu, gangguan dapat diatasi sebelum
terjadi kerusakan fatal.
Ada beberapa kunci penyebab
permasalahan dalam pemeliharaan sistem
hidrolik
antara lain :
1.
Kurangnya cairan hidrolik (oli) dalam tangki.
2.
Tersumbatnya saringan (filter oil) karena cairan hidrolik yang kotor.
3.
Kehilangan daya hisap pada saluran hisap.
4.
Cairan hidrolik (oli) yang tidak cocok.
Permasalahan tersebut di atas dapat
diatasi atau dicegah dengan memahami
sistem
dan pemeliharaan yang sempurna. Bagaimanakah pemeliharaan yang sempurna itu ? Pemeliharaan
yang sempurna ialah pemeliharaan yang pelaksanaannya
sistematis,
taat asas dan berkesinambungan (kontinyu). Berikut ini adalah kegiatan
pemeliharaan yang secara rutin harus dilaksanakan secara sistematis.
Pengecekan
sistem sebelum operasi
Pengecekan
ini dilakukan secara reguler setiap akan mengoperasikan sistem. Beberapa titik
yang harus dicek atau diperiksa antara lain:
1)
Pemeriksaan tangki hidrolik dan oli
Hal-hal
yang perlu diperiksa ialah:
· Periksa permukaan (level)
oli apakah masih ada pada garis batas. Apabila kurang permukaan oli, tambahlah
dengan oli yang sama. Apabila dari hasil pemeriksaan permukaan oli dari hari ke
hari terlihat penurunan permukaan oli yang drastis, maka periksalah tangki oli
atau pipa / selang barang kali ada yang bocor atau retak.
· Pemeriksaan kondisi oli :
o Bila
oli berbusa atau bergelembung berati ada udara yang masuk. Periksalah bagian-bagian
yang bocor dan betulkan.
o Bila
oli berubah menjadi seperti air susu berarti ada air yang tercampur ke dalam
oli hidrolik. Gantilah oli itu dan pastikan bahwa oli tersimpan dengan baik dan
tidak terkontaminasi oleh apapun.
· Periksa saringan oli (oil filter). Sebelum mengangkat tutup
filter lap (bersihkan) dulu kotoran atau debu yang melekat padanya. Bila memeriksa
oli dengan tongkat (stick) lap
dulu stick tersebut dengan kain lap yang bersih.
2)
Pemeriksaan pendingin (cooler),
saluran dan konektor
· Bersihkan pendingin oli secara berkala,
periksa bila ada yang bocor, jagalah sirip-sirip pendingin selalu bersih,
jangan sampai terbalut oli, jagalah jangan sampai karatan dan sebagainya.
· Periksalah saluran oli
(konduktor) dan konektornya barang kali terjadi hal-hal :
o Bocoran
oli pada saluran tekan. Periksalah bocoran pada bagian luar selang atau pada fitting (konektor) dan selalu gunakan
kertas kardos jangan diraba dengan tangan.
o Bocoran
udara. Tanda bahwa ada udara yang bocor terhisap ke dalam sistem ialah adanya
gelembung udara atau buih pada oli dalam tangki.
o Pipa
atau selang peok. Hal ini barangkali karena adanya buih, atau terlalu panas,
atau kehilangan tenaga hidrolik. Gantilah pipa atau selang yang peok ini tetapi
pipa pengganti harus dibersihkan dulu dan dicuci dengan bahan pelarut yang
bersih pula.
· Kencangkanlah semua konektor
(fitting) yang kendor. Gunakan
dua buah kunci untuk menghindari terpuntirnya pipa atau selang. Pengencangan
dilakukan hanya sampai komponen tidak bocor lagi.
3)
Pemeriksaan katup-katup
· Periksa kebersihan katup,
karena kotoran yang mengganjal pada katup akan membuat katup popet tidak
menutup dengan rapat dan bila mengganjal pada katup geser dapat menyebabkan
katup cepat aus.
· Periksa keausan katup. Katup
yang telah aus spoolnya (piston katup) atau piring gesernya atau dudukannya
atau bolanya akan mengakibatkan kebocoran. Dengan demikian katup tidak dapat
bekerja dengan sempurna.
4)
Pemeriksaan silinder atau aktuator
· Periksa kebocoran silinder
baik kebocoran luar maupun dalam. Apabila terdapat kebocoran maka segeralah
diatasi.
· Periksa pengikatan silinder
(cylinder mounting). Bila
kendor, kencangkanlah, bila posisinya berubah betulkan .
· Periksa posisi batang
piston. Dalam keadaan berhenti mestinya batang piston berada di dalam; karena
apabila posisinya di luar dia akan menjadi tempat berkumpulnya debu dan air
embun yang akan mengakibatkan korosi. Bila terpaksa harus di luar maka perlu
dilumasi dengan grease yang
memadai.
· Untuk motor hidrolik,
periksa jangan sampai bekerja hingga suhu meningkat tajam, karena motor
hidrolik tidak boleh bekerja pada suhu tinggi. Periksa juga apakah sistem
pendinginan berfungsi dengan baik. Periksa dulu apabila motor hidrolik bekerja
hingga suhu meningkat apakah oli di dalam sistem telah mencukupi.
· Periksa pula kebocoran pada
motor hidrolik seperti pada sambungan motor dengan selang , periksa sekitar
poros yaitu pada sealnya apakah
ada kebocoran dan periksa pada permukaan sambungan belahan motor.
5)
Pemeriksaan pompa hidrolik
· Periksalah sambungan antara
selang saluran tekan dengan ulir pada penutup pompa (cap screw) apakah sudah
cukup kuat, sudah benar posisinya dan rapat.
· Periksalah apakah ada
kebocoran pada sambungan pompa dengan konektor dan konduktornya.
· Periksa pompa hidrolik dalam
keadaan jalan, apakah dengan keadan ini dengan tekanan kerja yang cukup tidak
ada bocoran.
Demikian tentang preventive maintenance pada sistem hidrolik.
Demikian tentang preventive maintenance pada sistem hidrolik.